Selasa, 02 Juli 2013

Perkembangan Fisik Motorik Anak Usia Dini melalui Bermain



Perkembangan Fisik Motorik Anak Usia Dini melalui Bermain


Perkembangan Motorik
1.      Judul                           : Permainan Main Gelembung (0-3 bulan)
Cara bermain               : Siapkan jolang mandi terlebih dahulu, isi dengan air kemudian letakkan handuk didasar jolang agar pantat anak tidak lecet. Tuang sabun mandi pada jolang yang berisi air tersebut. Lalu kocok dan masukkan bayi pada jolang lalu gosokkan pada badan bayi. Biarkan ia bermain dengan air, dan biarkan tangan bayi bergerak bebas.
Manfaat bermain         : Permainan ini bagus untuk bayi usia 0-3 bulan, karena pada permainan  ini bayi mulai dikenalkan pada air, sabun, dan sentuhan orang dewasa. Inderanya bisa mulai berfungsi. Motoriknya mulai berkembang, yaitu gerakan tangan.
Evaluasi Permainan      : Permainan ini cocok bayi diusia 0-3bulan, karena pada mulanya bayi hanya mampu melakukan gerakkan-gerakkan yang sederhana dan dilakukan dengan lemah. Yaitu gerakan tangannya yang sederhana. Sambil tertawa karena bayi merasakan kegembiraan tersendiri ketika ia bertemu dengan hal baru yang menyenangkan. Sejalan dengan itu, keterampilan motorik tangan juga terasah. Disini bayi bisa memegang tangan orang dewasa, ataupun bermain dengan air sabun

2.      Judul                           : Permainan Krincing-Krincing (3-6 bulan)
Cara Bermain              : Kita siapkan pita dan bel atau lonceng kecil. Lalu ikatkan lonceng-lonceng itu pada pita. Kemudian ikatkan pada tangan dan kaki bayi. Biarkan bayi menggerak-gerakkan tangan dan kakinya hingga terdengar bunyi lonceng.
Manfaat bermain         : Permainan ini tentu bermanfaat bagi perkembangan motorik anak, dan permainan ini cocok untuk bayi diusia tersebut karena untuk lebih meningkatkan gerakkan kaki dan tangannya. Perkembangan motorik memegangnya cukup terstimulus karena bayi mencoba untuk memegang benda yang mengeluarkan suara tersebut.
Evaluasi Permainan     : Dalam bergerak, bayi harus menyadari keadaan disekelilingnya. Mereka harus memanfaatkan indera, dan memahami bagian-bagian tubuh yang digerakkan. Kesadaran motorik membantu seseorang menafsirkan rangsangan. Dalam permainan ini kesadaran motorik alat indera lebih diperlukan. Karena alat indera lah yang digunakan anak untuk mengenali lingkungan disekeliling bayi sehingga dengan indera tersebut bayi dapat berinteraksi. Bayi akan berkenalan dengan bunyi dan melatih alat pendengarannya. Dalam permainan ini bayi berusaha untuk dapat membunyikan lonceng tersebut. Hingga bayi tersebut tahu cara untuk membunyikannya yaitu dengan menggerakkan tangan dan kakinya. Sehingga motorik bayi bisa berkembang.

3.      Judul                           : Permainan Merangkak di Terowongan (9-12 bulan)
Cara Bermain              : Siapkan benda yang bisa dibuat menjadi terowongan. Lalu suruh anak melewati terowongan itu dengan dibantu oleh petunjuk dari orang dewasa. Disini kita bisa menarik perhatian anak dengan menggunakan boneka atau mainan yang akan membuat anak tertarik. Hingga akhirnya anak bisa melewati terowongan tersebut dengan cara merangkak.
Manfaat Permainan     : Permainan ini dapat menstimulus otot kaki dan otot tangan juga kekuatan kaki dan tangannya. Dengan cara merangkak maka motorik anak khususnya tangan dan kaki jadi lebih kuat lagi. Untuk menjalani tugas perkembangan berikutnya.
Evaluasi Permainan     : Pada usia 8-13 bulan bayi sudah mulai senang mengesot dan merangkak. Kepandaiannya merangkak membuat bayi tidak bisa diam dan ingin terus kesana-kemari. Maka kita sebagai orang dewasa harus bisa mengarahkan. Dengan mengarahkan bayi, perkembangan kognitifnya juga ikut berkembang. Sejalan dengan itu alat indera bayi semakin matang. Ketika merangkat, otot punggung dan bahu bayi sudah semakin terkontrol. Kekuatan
otonya ini akan membantunya merangkak dengan cepat.

4.      Judul                           : Permainan Spageti yang Enak (9-12 bulan)
Cara Bermain              : Siapkan spageti dan sendok serta garpu. Biarkan anak mengambil spageti tersebut dengan menggunakan sendok dan garpu.
Manfaat Permainan     : Menstimulus gerakan tangan agar lebih matang dan terampil. Disini dituntut ketepatan anak mengambil spageti dengan menggunakan alat. Yang pada akhirnya anak mampu mengendalikan gerakkan tangannya.
Evaluasi Permainan     : Keterampilan motorik memegang benda misalnya sendok, berkembang sejalan dengan peningkatan koordinasi mata dan tangan. Aktivitas yang melibatkan koordinasi mata dan tangan meningkat sesuai dengan pencapaian kemampuan control otot-otot penggerak mata. Kematangan untuk melakukan gerakan memegang dan mengangkat suatu objek melalui keterampilan yang dipelajari pada tahun pertama kehidupan bayi. Jadi melalui permainan inilah bayi akan terstimulus gerakkan tangan dan matanya. Walaupun pada akhirnya bayi belum mampu memasukkan spageti itu ke dalam mulutnya. Karena mungkin kemampuannya belum maksimal, ditambah lagi permukaan spageti yang licin.

5.      Judul                           : Permainan Menangkap Bola (9-12 bulan)
Cara Bermain              : Siapkan bola, lalu lemparkan ke arah anak, dan biarkan anak menangkapnya.
Manfaat Permainan     : Anak semakin mampu bergerak menyesuaikan posisi tubuh dan tangannya sesuai dengan benda yang akan ditangkap. Gerakkan tangan menjadi semakin efektif dan tidak kaku.
Evaluasi Permainan     : Permainan ini sebetulnya terlalu sulit untuk dilakukan oleh anak 9-12 bulan. Tetapi sebenarnya boleh dipraktekan pada anak usia 9-12 bulan, hanya saja kegiatannya lebih sederhana, yaitu menghentikan suatu benda yang mengulir di lantai dan benda yang ada di dekatnya. Menangkap bola lebih cocok untuk anak usia kurang lebih 3 tahun.

6.      Judul                           : Permainan Kepala Pundak Lutut Kaki (12-18 bulan)
Cara Bermain              : Anak-anak memegang bagian tubuh yang disebutkan.
Manfaat bermain         : anak mengenal bagian-bagian tubuhnya. Anak jadi belajar membungkuk,.
Evaluasi Permainan     : kegiatan tersebut seharusnya di lakukan pada anak yang berusia sekitar 2 tahun. Karena dalam permainan ini anak dituntut untuk membungkuk, selain itu kekuatan otot kakinya juga harus sudah seimbang. Sedangkan pada usia 12-18 bulan anak masih belum kuat untuk membungkuk karena mereka baru bisa berjalan.





7.      Judul                           : Permainan Gelembung Sabun (12-18 bulan)
Cara Bermain              : Tiupkan gelembung sabun, lalu biarkan anak menggapai dan memecahkannya.
Manfaat Permainan     : Menstimulus motorik kasar anak yaitu berjalan, berlari bahkan melompat.
Evaluasi Permainan     : Permainan gelembung sabun yang dilakukan ini sebaiknya jangan pada usia 12-18 bulan, berlari memerlukan peningkatan kekuatan kaki dan koordinasi yang lebih baik antara otot-otot penggerak dengan yang berlawanan pada saat kaki melangkah. Kekuatan kaki yang lebih besar diperlukan untuk menjejakkan satu kaki tumpu agar terjadi gerakan melayang dan untuk menahan berat pada pada saat kaki lainnya mendarat. Hal itu terlalu sulit untuk dilakukan anak pada usia dibawah 2 tahun. Pada usia 2-3 tahun anak-anak mulai mampu berlari agak lancar. Apa lagi meloncat diperlukan kekuatan otot kaki yang besar pula. Jadi, permainan ini belum saatnya diberikan pada anak.

8.      Judul                           : Permainan Harimau Mengejar (18-24 bulan)
Cara Bermain              : Kita (orang dewasa) berlari dan biarkan anak mengejar kita, atau pun sebaliknya.
Manfaat Bermain        : Menstimulus motorik kasar yaitu berlari.
Evaluasi Permainan     : Permainan harimau mengejar ini cocok untuk dilakukan pada usia 18-24 bulan, karena pada usia tersebut kekuatan otot kaki dan koordinasi antara otot penggerak dan otot-otot berlawanan sudah lebih baik, tetapi kemampuan control untuk berhenti dengan cepat masih belum baik.

9.      Judul                           : Bermain Donat (12-18 bulan)
Cara Bermain              : Siapkan alat bermain menara donat lalu biarkan anak memasukkan potongan-potongan donat tersebut. Jika anak mengalami kesulitan bantulah.
Manfaat Permainan     : Menstimulus gerakkan jari dan tangan anak.
Evaluasi Permainan     : Permainan ini akan menstimulus gerakkan jari-jari anak dan kekuatan tangan. Anak dituntut untuk bisa mengrenggangkan jari tangannya, menggenggam benda dan juga memasukkan benda tepat pada lubangnya. Anak akan berusaha agar donat bisa masuk pada tempatnya.

10.  Judul                           : Permainan Bongkar Pasang (2-3 tahun)
Cara Bermain              : Siapkan puzzle terlebih dahulu. Lalu copot semua bagian dari puzzle dan biarkan anak menyusunnya kembali sampai terbentuk gambar atau bentuk tertentu.
Manfaat Permainan     : akan menstimulus keterampilan jari-jari tangan dan kognitif anak. Anak mengidentifikasi bentuk puzzle melalui alat inderanya.
Evaluasi Permainan     : permainan ini bisa disesuaikan dengan usia anak. Anak yang berusia antara 2 sampai 3 tahun bisa menggunakan bentuk puzzle yang lebih sederhana dibandingkan untuk anak yang berusia 3 tahun keatas. Permainan ini sangat bermanfaat bagi kognitif anak, karena kecerdasan motorik berkaitan juga dengan kognitif. Dalam permainan ini anak mulai berpikir bentuk, warna, dan gambar. Jadi anak akan berusaha untuk bisa menyelesaikannya.